Darwin vs Einstein
Awal abad ke-21 ini,
terdapat dua tahun peringatan yang penting, yaitu 2005 dan 2009. 2005 merupakan
peringatan 100 tahun Einstein menemukan teori Relativitas, dan untuk
memperingati fisikawan besar ini, tahun tersebut ditetapkan sebagai “Tahun
Fisika Internasional”. Sedang 2009 merupakan 150 tahun Darwin mengumumkan teori
Evolusi, terdapat juga sejumlah kegiatan peringatan di berbagai wilayah dunia.
Meskipun keduanya
sama-sama sebagai periset alam semesta dan kehidupan, namun pandangan Darwin
dan Einstein sangatlah berbeda. Darwin mengemukakan hipotesis bahwa
manusia adalah hasil evolusi dari hewan. Sedangkan Einstein berpandangan
bahwa hukum alam semesta adalah maha karya Tuhan.
Pengaruh dari dua
ilmuwan besar ini telah melampaui abad, dua kubu ideologi “atheisme” dan
“theisme” telah melakukan perdebatan akbar zaman ini atas nilai-nilai
fundamental umat manusia masih merupakan fokus perhatian dunia.
Teori
Evolusi Darwin: Manusia berasal dari hewan yang berevolusi
Menurut catatan kitab
Kejadian dalam Alkitab, Tuhan menciptakan alam semesta, manusia, dan segala
isinya. Pada hari pertama Tuhan menciptakan terang, pada hari kedua
menciptakan cakrawala, hari ketiga memisahkan daratan dan lautan, dan
memungkinkan tanah menumbuhkan tumbuhan, menumbuhkan sayuran yang berbenih,
pohon yang berbuah, pada hari keempat menciptakan dua buah benda penerang
besar, yang besar mengatur siang, dan yang kecil mengatur malam, juga membuat
banyak bintang, pada hari kelima menciptakan ikan dan burung, pada hari keenam
menciptakan hewan, ternak, serangga, serta menciptakan manusia menurut
citra-Nya sendiri, diciptakan pria dan perempuan maka terjadilah demikian.
Tuhan melihat semua yang diciptakan-Nya sangatlah baik, maka pada hari ketujuh
lalu beristirahat.
Darwin pernah menuntut
ilmu di fakultas kedokteran Universitas Edinburgh, kemudian melanjutkan kuliah
di fakultas teologi di Universitas Cambridge. Perjalanannya menjelajahi
berbagai benua. Teori evolusi memiliki banyak cacat bawaan, di samping topik asal-usul
biologi memang terlalu besar sehingga sulit untuk dijelaskan, nilai pembuktian
memang jelas kurang memadai, dan bahkan terdapat banyak bukti sangkalan yang
sangat kuat untuk menggulingkan teori evolusi. Sejarah makhluk hidup sangat
panjang, waktu tidak dapat diputar kembali sehingga tidak mungkin hanya dengan
sedikit jumlah bukti dapat disimpulkan sejarah panjang perkembangannya.
Pada intinya, teori
evolusi sangat mirip dengan keadaan di mana pengadilan telah “menjatuhkan
hukuman dahulu sebelum menyidik” dengan bukti-bukti yang kurang memadai, dan
dengan perlahan-lahan baru dicarikan bukti-bukti lebih lanjut.
Bukti-bukti yang mampu
menggulingkan teori evolusi sangat berlimpah, ada dua bukti kuat yang bahkan
Darwin sendiri tidak dapat menjelaskannya:
1.
Ledakan jumlah makhluk hidup pada zaman Kambrium
Kira-kira lima ratus
tiga puluh juta tahun yang lalu, hanya dalam waktu singkat selama puluhan ribu
tahun, hampir semua filum (rumpun terbesar dalam klasifikasi makhluk hidup)
makhluk hidup telah muncul dalam waktu bersamaan di atas bumi. Ini disebut
ledakan besar zaman Kambrium (Cambrain Explosion), dalam hal ini ledakan besar
dimaksudkan sebagai munculnya makhluk hidup secara besar-besaran pada saat
tersebut.
Darwin juga mengakui,
“Fenomena ledakan besar Kambrium masih belum bisa dijelaskan, hal ini memang
dapat digunakan sebagai bukti untuk menyerang pandangan saya.”
Jika teori evolusi
benar-benar seperti yang dikatakan Darwin, adalah berlangsung secara sedikit
demi sedikit, maka kurun waktu selama jutaan tahun bagaimanapun juga tetap
tidak cukup untuk menyelesaikan proses tersebut. Bukti-bukti menunjukkan
bahwa hampir semua jenis nenek moyang hewan yang ada memulai perjalanannya pada
garis awal yang sama. Sesungguhnya, ledakan besar zaman Kambrium merupakan
rintangan yang tidak dapat dilewati oleh teori evolusi.
2.
Asal-usul manusia
Darwin pernah berkata,
“Hanya evolusi manusia saja, yang bagaimanapun juga tidak dapat dijelaskan
dengan teori evolusi saya.”
Memang, dari sudut
pandang teori evolusi, kecepatan evolusi manusia memang terlalu pesat.
Dilihat dari jumlah sel otak, kera besar (sejenis orang utan) zaman ini
memiliki sel otak 1 miliar, sedangkan manusia zaman ini memiliki 14 miliar;
jumlahnya meningkat 14 kali, namun perubahan intelektualnya telah terjadi
lompatan besar. Dari bukti ini sangat kuat mengindikasikan bahwa
cladogram dari teori evolusi ini tidak benar.
Pada 1972, ditemukan
sebuah fosil tengkorak humanoid yang diberi nomor KNM-ER-1470, disingkat
sebagai manusia no. 1470. Menurut karakteristiknya terdapat kemiripan
dengan manusia modern (5.000 tahun yang lalu), termasuk klasifikasi Homo Genus.
Dibandingkan dengan yang dikatakan oleh evolusionis sebagai nenek moyang
manusia yaitu: Australopithecus (2 juta tahun yang lalu) dan Homo erectus (0,5
juta tahun yang lalu ) masih jauh lebih maju, tetapi dia justru telah ada sejak
2,9 juta tahun yang lalu. Sejauh ini tidak ada seorang evolusionis yang
dapat memasukkan manusia no. 1470 ke dalam posisi pohon evolusi (cladogram).
Mengapa
terjadi pengultusan Darwinisme
Mengapa hipotesa teori
evolusi dapat berkembang menjadi pengultusan terhadap Darwinisme? Pada
hakekatnya, teori evolusi kekurangan bukti-bukti ilmiah yang seksama, hanya
karena sesuai dengan lingkungan dan pemikiran antitheis pada waktu itu (ilmu
pengetahuan, demokrasi dan industrialisasi), sebab itu telah mendapatkan
pengakuan dan kehormatan, dan secara bertahap berkembang menjadi pengultusan
membuta terhadap suatu doktrin.
Meskipun kekurangan
bukti yang memadai, namun para atheis masih sangat mencintai teori evolusi;
akhirnya terpaksa mengikat jadi satu hukum genetika dari Mendel dan teori
evolusi dari Darwin. Pada 1937, Genetika dan The Origin of Species dari
Dobzhansky merupakan teori terpadu modern dari kombinasi teori evolusi dan
genetika, bukti-bukti ilmu genetika diubah menjadi bukti-bukti teori evolusi,
sehingga teori evolusi yang telah kalah dihidupkan kembali.
Mendel adalah cikal
bakal ilmu genetika, sejak awal sampai akhir hayatnya, ia merupakan seorang
pastur yang beriman kepada Tuhan. Penggabungan hukum genetik dari Mendel
dengan hipotesa teori evolusi dari Darwin sangatlah konyol; sama halnya dengan
menyamakan Mendel yang beribadah kepada Tuhan dan Darwin yang berkhianat kepada
Tuhan. Ini benar-benar merupakan pencemaran nama baik Mendel!
Kerugian akibat teori evolusi Darwin
Meskipun teori evolusi
tidak menemukan bukti-bukti kuat dalam ilmu alam, tetapi dalam ilmu sosial
telah menemukan jalannya, bahkan telah menjadi faktor-faktor yang kuat bagi
para atheis dan orang-orang berambisi tinggi.
Pada 1851, Hobbs
Spencer menerbitkan Statika Sosial, menerapkan teori evolusi pada ilmu sosial
dan beranggapan bahwa kelangsungan hidup masyarakat dalam persaingan
adalah sama dengan seleksi alam dalam biologi, berpendirian bahwa setiap orang
tidak selayaknya tunduk pada pembatasan pemerintah atau organisasi sosial,
secara alami mengembangkan kemampuannya, untuk mendapatkan kepentingan pribadi.
Ideologi seleksi alam dalam persaingan, kelangsungan hidup bagi yang dapat
menyesuaikan diri telah digunakan para ambisionis, dan telah mengakibatkan
bencana besar Nazisme dan komunisme pada abad ke-20.
1.
Teori evolusi telah dimanfaatkan Nazisme
Adolf Hitler di Kota
Nürnberg menyatakan, “Ras kelas atas memperbudak ras kelas bawah... Merupakan
kebenaran umum yang kita lihat dalam alam, bahkan dianggap sebagai satu-satunya
kebenaran umum yang dapat diperoleh.” Selama Perang Dunia II, Hitler telah
membantai sebanyak enam juta orang Yahudi, Nazi Jerman telah memanfaatkan
Darwinisme sosial sebagai dalih untuk membela rasisme.
2.
Teori evolusi telah dimanfaatkan komunisme
Dalam Das Kapital Karl
Heinrich Marx merujuk langsung ke teori evolusi Darwin sebagai dasar teoritis
masyarakat komunisme. Dia sangat memuji teori evolusi katanya, “Karya
tulis Darwin sangat berarti, buku ini dapat berfungsi sebagai dasar ilmiah bagi
saya untuk mempelajari fase-fase sejarah perjuangan.”
Mao Zedong yang
membangun komunisme di China secara terbuka menyatakan, “Sosialisme China
didirikan atas Darwinisme dan teori evolusi.” Sangat disayangkan, sejak 1949
Partai Komunis China melalui berbagai gerakan politik (anti tiga anti lima,
Lompatan Besar ke Depan, Revolusi Kebudayaan, dan lain-lain), mengakibatkan
setidaknya 80 juta orang terbunuh.
Einstein:
Tuhan mengatur kekuatan mengorbitkan planet
Einstein diakui
sebagai ilmuwan terbesar dalam sejarah. 1905 merupakan tahun yang sangat
penting bagi Einstein dalam menunjukkan kejeniusannya. Saat itu ia berusia 26
tahun baru saja lulus dari perguruan tinggi, dan menjabat sebagai teknisi
kelas tiga di Kantor Paten Swiss.
Dengan memanfaatkan
waktu luangnya dalam satu tahun ia telah menyelesaikan enam buah tesis yang
bermakna dalam membuka lembaran zaman baru. Di antaranya termasuk teori
relativitas dalam arti sempit, rumus persamaan hubungan antara massa dan energi
(E = mc2). Ia dianugerahi Penghargaan Nobel Fisika pada 1921.
Suatu hari, seorang
reporter mengunjungi Einstein, untuk memberikan pandangannya tentang masalah
agama dan keberadaan Tuhan. Kebetulan Einstein baru saja mengantar
seorang tamu untuk pulang. Einstein bertanya, “Apakah Anda tahu siapa yang
meletakkan cangkir kopi dan yang lainnya di sini?” Reporter menjawab: “Tentu
saja Anda.”
Einstein selanjutnya
berkata, “Benda-benda seperti cangkir kopi kecil dan lain-lain masih
membutuhkan suatu kekuatan untuk mengaturnya. Coba Anda pikir, seberapa banyak
planet dalam alam semesta dan setiap planet selalu melintasi orbitnya dengan
konsisten, kekuatan pengatur orbit ini adalah Tuhan.”
Newton:
Pada ujung teleskop terlihat jejak-jejak Tuhan
Isaac Newton
merupakan ilmuwan yang paling dikagumi Einstein. Ia pernah berkata dengan
rendah hati, “Ilmuwan yang benar-benar besar adalah Sir Isaac Newton, saya
hanyalah mengadakan koreksi terhadap kekeliruan-kekeliruan dalam perhitungan
Newton.”
Bakat jenius Newton
beraneka ragam, ia mencapai prestasi yang cemerlang dalam astronomi, geografi,
matematika, teologi dan aspek-aspek lain. Maha karyanya yang paling terkenal
The Mathematical Principles of Natural Science (Prinsip Matematis Ilmu
Pengetahuan Alam) merupakan landasan ilmu pengetahuan modern.
Halley seorang
astronom terkenal Inggris, teman baik Newton, dialah yang menghitung orbit
Komet Halley. Halley tidak percaya bahwa semua benda dalam alam semesta
diciptakan Tuhan. Pada suatu ketika, Newton membangun sebuah model tata
surya, pada pusatnya ada matahari berlapis emas, dikelilingi oleh semua planet
utama sesuai dengan lokasinya semua diatur dalam barisan yang rapi, dengan
menggerakkan sebuah engkol masing-masing planet berotasi sesuai dengan orbit
mereka sendiri secara harmonis, tampilannya sangat indah.
Pada suatu hari Halley
berkunjung dan melihat model tersebut, bermain untuk waktu yang lama, tiada
habisnya mengagumi, lalu bertanya siapa yang membuatnya. Newton menjawab
bahwa model ini tidak ada yang merancang ataupun membuatnya, terbentuk hanya
secara kebetulan dari berbagai bahan yang bertemu menjadi satu. Halley
mengatakan bahwa, bagaimanapun juga pasti ada orang yang membuatnya dan orang
tersebut merupakan seorang jenius.
Newton kemudian
menepuk bahu Halley dan berkata, “Meskipun model ini sangat bagus, namun
dibandingkan dengan tata surya yang sebenarnya, benar-benar tidak berarti. Anda
bahkan yakin pasti ada orang yang menciptakannya, apa lagi tata surya yang
triliunan kali lebih canggih daripada model ini, bukankah itu berarti
seharusnya ada Tuhan yang serba bisa, dengan kecerdasan tingkat tinggi telah
menciptakannya?” Halley tiba-tiba tersadarkan dan akhirnya mempercayai
keberadaan Tuhan.
Newton juga merupakan
seorang teolog, mengabdikan hidupnya untuk studi teologi, menggali ilmu
pengetahuan sebagai sampingan. Dia berbicara tentang prestasi ilmiah yang
telah dicapai, mengatakan bahwa dia hanya “mengikuti ide-ide dari Tuhan,
berpikir mengikuti pemikiran Tuhan”. Ia lalu meringkas pandangannya tentang
alam semesta, berkata, “Alam semesta dan segala isinya, pastilah diatur dan
dikendalikan Tuhan yang Maha Kuasa. Pada ujung teleskop sebelah sana, aku
melihat jejak-jejak Tuhan.”
Pandangan
Einstein mengenai Tuhan patut direnungkan
Pada suatu wawancara, Einstein
mengatakan, “Beberapa orang berpandangan bahwa agama tidak sejalan dengan
kebenaran ilmiah. Saya adalah seorang periset sains, saya sangat mengetahui
bahwa saat ini ilmu pengetahuan hanya dapat membuktikan keberadaan sebuah
benda, tetapi tidak dapat membuktikan ketiadaan suatu benda. Oleh karena itu,
jika kita masih belum dapat membuktikan keberadaan benda-benda tertentu,
tidaklah dapat disimpulkan bahwa benda itu tidak ada.”
Einstein lebih lanjut
memberikan contoh tentang penemuan inti atom. Dia berkata, “Sebagai
contoh, bila beberapa tahun lalu, ketika kami belum dapat membuktikan
keberadaan inti sebuah atom, seandainya kami dengan ceroboh menyimpulkan bahwa
inti atom tidak ada, maka dalam perspektif hari ini, bukankah kami telah
melakukan kesalahan yang sangat besar?”
Pada akhir wawancara,
Einstein dengan jujur mengatakan ia percaya akan keberadaan Tuhan, “Dengan
demikian, jika sekarang tidak ada bukti ilmiah keberadaan Tuhan adalah karena
ilmu pengetahuan belum berkembang sampai ke taraf itu, jadi bukan berarti
Tuhan tidak ada. Secara singkat, perasaan panca indera manusia ada batasnya dan
tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan. Ilmu pengetahuan juga tidak dapat
menyangkal keberadaan Tuhan. Oleh karena itu, kita hendaknya yakin akan
keberadaan Tuhan.”
Di antara semua
makhluk di bumi, hanya manusia yang telah mengembangkan kebudayaan yang
cemerlang, memiliki organisasi sosial yang sempurna, ritual-ritual
keagamaan, pendidikan di sekolah, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menunjukkan kemampuan kinerja mental yang tinggi, seperti sastra, seni lukis,
sendratari dan lain-lain. Hal ini didapatkan tidak berkembang pada
makhluk hidup yang lain. Teori evolusi Darwin tidak dapat menjelaskan asal usul
kemampuan mental dan moral manusia.
Terlebih penting lagi,
manusia memiliki hati yang baik, memiliki moralitas, yang tidak dimiliki hewan
apapun, hal ini tidak pula dapat dijelaskan teori evolusi Darwin.
Einstein mengakui pandangan filsuf Baruch de Spinoza, “jiwa” yang tak berwujud
dan tubuh yang berwujud adalah satu. Orang Kristen percaya bahwa manusia
selain memiliki tubuh, juga memiliki roh, roh mirip dengan yang dikatakan
Taoisme dunia Timur primordial spirit (jiwa utama). Moralitas manusia
berasal dari roh dan jiwa.
Temukan
kebaikan diri sendiri, tinggalkan teori evolusi
Einstein beranggapan
bahwa dasar moralitas adalah melampaui kepentingan individu. Untuk diri sendiri
hendaknya yang sepele, sedangkan bagi orang lain lebih banyak lebih baik.
Maksudnya, demi “kepentingan umum”, bukan “kepentingan pribadi”, inilah hati
yang baik (jiwa, roh). Bila hanya untuk kepentingan individu adalah
egois, tidak baik, mirip yang dikatakan Darwin tentang perjuangan hidup, yang
cocok bertahan hidup, yang tidak cocok tersingkirkan. Ini merupakan naluri
hewan.
Setiap orang memiliki
hati yang baik, akhirnya akan menemukan watak hakiki yang baik. Umat manusia
juga akan sadar dan menyingkirkan teori evolusi yang tidak sesuai watak
manusia. Einstein berpendapat, “Hendaknya memanfaatkan kekuatan dari kebaikan,
ketulusan dan keindahan yang dapat dipupuk pada diri manusia.” Inilah moralitas
manusia.
Tidak diragukan lagi,
Einstein dan Newton adalah dua bintang yang paling menyilaukan dalam sejarah
ilmu pengetahuan. Melalui interpretasi mereka, kita mengerti akan alam
semesta. Namun alam semesta luasnya tak terbatas, umat manusia sangat
kecil tak berarti. Seperti yang dikatakan Newton, “Jika dibandingkan dengan
ciptaan Tuhan yang maha besar, karya saya hanya seperti anak kecil yang
mengambil sebuah batu dan kerang kecil di pantai. Kebenaran luas bagaikan
lautan dan jauh melebihi apa yang dapat kita intai.”
Sejarah Bumi sudah
beberapa miliaran tahun, spesies makhluk hidup di Bumi ada 5-30 juta jenis,
jawabannya tentu saja tidak bisa didapatkan Darwin hanya melalui perjalanan
selama 5 tahun dalam Little Beagle-nya (Anjing Pemburu Kecil).
Benar seperti yang
dikatakan Einstein, kehidupan di Bumi juga seperti planet dalam alam semesta,
merupakan sebuah pengaturan yang cerdik dari Tuhan. Yang paling
menyedihkan, teori evolusi telah dimanfaatkan para atheis sebagai alat untuk
menghancurkan moralitas manusia, agar orang-orang menjauhi agama, menjauhi
Tuhan, tanpa rasa malu, tanpa hati yang baik, melakukan praktek
sewenang-wenang. Hal ini juga tidak diduga Darwin pada waktu itu. Semua
manusia memiliki hati nurani yang baik, mereka pastilah akan sadar, menemukan
jati diri sendiri yang baik, dan meninggalkan teori evolusi. (New Epoch
Weekly/prm)
Teori Darwin yang Terbantahkan Oleh Sains dan Islam
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1999075-teori-darwin-yang-terbantahkan-oleh/#ixzz1iq68lyLE
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1999075-teori-darwin-yang-terbantahkan-oleh/#ixzz1iq68lyLE
Evolusi merupakan kata umum
yang menunjukkan suatu perubahan atau pertumbuhan secar berangsur-angsur dalam
jangka waktu yang cukup lama. Perubahan tersebut dapat terjadi karena pengaruh
alam maupun rekayasa manusia.
Teori biologi yang dibicarakan sekarang ini dikembangkan oleh Charles Robert Darwin pada tahun 1800-1882. Ia mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perubahan evolusi dari makhluk hidup yang sangat sederhanapada awal kehidupan di bumi, yang secara perlahan-lahan melalui proses penurunan dengan modifikasi yang akhirnya berkembang menjadi spesies organisme di muka bumi ini, termasuk di dalamnya adalah kejadian manusia.
Khusus tentang kejadian manusia, menurut teori evolusi Darwin, manusia adalah hewan atau binatang yang lebuh maju dibandingkan hewan atau spesies lain. Pada tahun 1842 Darwin telah menyusun kerangka teorinya dalam sebuah buku yang setebal 250 halaman yang telah diselesaikan pada tahun 1844, yang kemudian ia menerbitkan sebuah buku dengan judul The Origin of the Species by Means of Natural Selectionpada tahun 1859 dan buku lain dengan judul The Origin of Men pada tahun 1871 yang kemudian terkenal dengan istilah Teori Evolusi Darwin.
Berkaitan dengan asal-usul kehidupan, Darwin secara ringkas memaparkan bahwa:
Teori biologi yang dibicarakan sekarang ini dikembangkan oleh Charles Robert Darwin pada tahun 1800-1882. Ia mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perubahan evolusi dari makhluk hidup yang sangat sederhanapada awal kehidupan di bumi, yang secara perlahan-lahan melalui proses penurunan dengan modifikasi yang akhirnya berkembang menjadi spesies organisme di muka bumi ini, termasuk di dalamnya adalah kejadian manusia.
Khusus tentang kejadian manusia, menurut teori evolusi Darwin, manusia adalah hewan atau binatang yang lebuh maju dibandingkan hewan atau spesies lain. Pada tahun 1842 Darwin telah menyusun kerangka teorinya dalam sebuah buku yang setebal 250 halaman yang telah diselesaikan pada tahun 1844, yang kemudian ia menerbitkan sebuah buku dengan judul The Origin of the Species by Means of Natural Selectionpada tahun 1859 dan buku lain dengan judul The Origin of Men pada tahun 1871 yang kemudian terkenal dengan istilah Teori Evolusi Darwin.
Berkaitan dengan asal-usul kehidupan, Darwin secara ringkas memaparkan bahwa:
- Kehidupan berasal dari zat-zat organik yang secara bertahap mengalami perubahan menjadi makromolekul organik yang diperkirakan bermula dari lautan.
- Evolusi kimia dimulai dari atmosfer purba dengan beraksinya bahan-bahan anorganik dengan energi dari halilintar membentuk senyawa makromolekul sebagai komponen-komponen pembentuk sel.
- Makromolekul-makromolekul akan terkonsentrasi di cekungan secara progresif, akibat kondisi yang relatif kering dengan bantuan ATP dan enzim-enzim terjadi percepatan reaksi sehingga terbentuk membran struktural serta ibril internal sebagai bagian sel primitif yang merupakan kemungkinan terbentuknya kehidupan pada tahap pertama kali.
- Kemungkinan dimulainya evolusi dari laut ke darat dengan menggunakan analogi perkembangan invertebrata dari air ke darat.
- Perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk sederhana menuju bentuk yang kompleks.
- Mekanisme evolusi dilaksanakan melalui seleksi alam oleh peristiwa mutasi gen yang terjadi secara acak dan tidak terduga pada tigkat suatu populasi.
Teori Darwin berdasarkan atas
seleksi alam yang dapat menghasilkan perubahan besar pada organisme setelah
waktu yang lama bahkan pada suatu saat tertentu dapat menghasilkan sspesies
baru. Dia juga mengatakan bahwa semua organisme yang meliputi seluruh tumbuhan
dan hewan yang ada dan pernah ada berkembang dari beberapa atau bahkan satu
satu bentuk yang sangat sederhana melalui proses penurunan dengan modifikasi
melalui seleksi alam.
Evolusi dalam pengertian-pengertian di atas adalah sebatas hipotesis ilmiah tanpa bukti, atu justru sekedar perkiraan yang kemudian diangkat menjadi kebenaran ilmiah oleh para pendukungnya dan diterima begitu saja oleh masyarakat umum lewat kediktatoran intelektual serta keyakinan yang membabibuta masyarakat pada integritas moral ilmuwan.
Seiring dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan modern, teori Darwin ini lambat laun digugurkan oleh para ilmuwan-ilmuwan modern yang disebabkan karena kegagalan Darwin dalam menjelaskan proses mekanisme transdormasi gen ari DNA kera menjadi manusia. Sungguh sangat gempar dan ironis bagi para ilmuwan dan kita pada saat ini yang telah lama belajar mendalami ilmu dan konsep teorinya.
Sebagai ungkapan refleksi diri, bahwa sesungguhnya dalam Agama Islam, sebagai agama pelindung dan petunjuk jalan menuju penerangan telah menjelaskan bahwa Teori Darwin telah tertolak. Proses penciptaan manusia yang sesungguhnya adalah berasal dari Allah, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang menguasai seluruh Alam semesta. Dalam Ayat suci Al-Qur'an, Allah berfirman dalam Q.S. As-Sajdah ayat 7-9 dan Q.S. Shaad ayat 71-72. Maha Benar Allah atas segala keagungan-Nya.
sumber : http://www.scribd.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar